Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Perjalanan Sebuah Tisu

         Sebenarnya si tisu ini berjalan mulai dari tugas akhir sampai sidang aja, ternyata kejauhan sampai lomba karya tulis ilmiah Ok, so it’s kinda weird and I don’t know what I wanna do with this project. I decided to join with another class, so in my group its mixed between my class and chemical analyst 2. It was 4 person in one group. Actually, we didn’t know produk apa yang sebenernya mau kita buat. So we have 4 ideas, I think its 4 title for our final project. Mulai dari ingin membuat tepung dari biji alpukat yang bisa kita jadikan mie, bioethanol from plastic, tissue paper from banana peel, and handsanitizer from aloe vera gel. We discuss with our mentors, and they tell us to make a tissue from banana peel, because it’s a good idea although its sounds really hard, dan disitulah si tisu hadir di keseharian kita entah membuat senang atau menyebalkan. So yea, we try to make it, dan semua ini tidak semudah yang dibaca, percayalah. Untuk yang selalu bertanya “emang bisa biki

TISU DARI KULIT PISANG

Gambar
Tisu dari kulit pisang? Tisu yang sering kali kita gunakan memang biasanya berbahan dasar bubur kertas dari kayu yang tentunya dapat menghabiskan pepohonan, tetapi bagaimana dengan tisu yang satu ini? Apa jadinya jika tisu yang biasa kita pakai dapat dibuat dari limbah kulit pisang? Penggunaan tisu yang semakin meningkat      Dapat dilihat di sekitar kita bahwa penggunaan kertas tisu ini semakin hari semakin meningkat. Karena dapat membantu aktivitas manusia, tisu bahkan digunakan mulai dari untuk mengelap keringat, alas makanan, membersihkan wajah, mengeringkan sesuatu, bahkan tisu toilet. Ternyata penggunaan tisu ini sangat beragam. Walaupun keunggulan tisu yaitu praktis, dapat mempermudah segala aktivitas manusia, dibalik proses pembuatannya memiliki dampak negatif bagi lingkungan kita, karena mengurangi pepohonan disekitar kita. Berkurangnya pepohonan ini berpotensi merusak hutan kita, sehingga dapat menimbulkan pemanasan global bahkan bencana alam. Tingginya k